Senin, 09 Oktober 2017

MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN


  
BAB I
PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang
Keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya oleh proses pembelajaran. Pelaksanaan proses pembelajaran perlu dilakukan secara sistematis berdasarkan prosedur pembelajaran. Oleh karena itu, salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru adalah mampu memahami dan melaksanakan skill pembelajaran.
Untuk menerapkan kemampuan tersebut sebaiknya guru mengingat kembali tentang hakikat
belajar, macam belajar, tujuan belajar, menguasai bahan belajar, memahami teori-teori belajar, memahami prinsip-prinsip mengajar, memahami metode mengajar, memahami model-model pembelajaran dan prinsip evaluasi.
Proses pembelajaran merupakan salah satu tahapan penting dalam pembelajaran. Oleh karena itu, proses pembelajaran perlu ditempuh melalui prosedur yang sistematis dan sistemik. Oleh sebab itu makalah ini akan membahas tentang prosedur dalam pembelajaran.

B.       Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakonsep skillpengajaran ?
2.      Apa saja yang termasuk keterampilan dasar mengajar ?
       

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Skill Pengajaran
Keterampilan dasar mengajar  (teaching skills) adalah kemampuan atau keterampilan yang bersifat khusus yang harus dimiliki oleh guru, dosen, agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara efektif, efisien dan professional. Dengan demikian keterampilan dasar mengajar berkenaan dengan beberapa keterampilan atau kemampuan yang bersifat mendasar dan harus dikuasai oleh tenaga pengajar dalam melaksanakan tugas mengajarnya. Dalam mengajar ada dua kemampuan pokok yang harus dikuasai oleh seorang tenaga pengajar, yaitu;
1.      Menguasai materi atau bahan ajar yang akan diajarkan (what to teach)
2.      Menguasai metodologi atau cara untuk membelajarkannya( how to teach).
Keterampilan dasar mengajar termasuk kedalam aspek no 2 yaitu cara membelajarkan siswa. Keterampilan dasar mengajar mutlak harus dimiliki dan dikuasai oleh tenaga pengajar, karena dengan keterampilan dasar mengajar memberikan pengertian lebih dalam mengajar. Mengajar bukan hanya sekedar proses menyampaikan materi saja, tetapi menyangkut aspek yang lebih luas seperti pembinaan sikap, emosional, karakter, kebiasaan dan nilai-nilai.[1]
Dalam mengajar kita harus menggunakan metode-metode belajar, salah satunya dengan cara mempraktikannya sehingga murid/siswa tidak kesulitan dalam melaksanakan sesuatu yang guru ajarkan kepada mereka.keterampilan dasar mengajar berkenaan dengan beberapa keterampilan atau kemampuan yang bersifat mendasar.
Keterampilan dasar mengajar yang harus ada pada seorang tenaga pengajar atau pendidik dapat dibedakan menjadi beberapa jenis keterampilan. Keterampilan dasar mengajar tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Keterampilan Menjelaskan
a.    Pengertian keterampilan menjelaskan
Keterampilan menjelasakan adalah suatu keterampilan menyajikan bahan belajar yang diorganisasikan secara sistematis sebagai suatu kesatuan yang berarti, sehingga mudah dipahami para peserta didik.
b.   Prinsip-prinsip menjelaskan
Penjelasan harus disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik peserta.Penjelasan harus diselingi tanyajawab, materi penjelasan harus dikuasai secara baik oleh guru.Penjelasan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran Materi penjelasan harus bermanfaat dan bermakna bagi peserta didik
c.    Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam menjelaskan
1)      Bahasa yang digunakan dalam menjelaskan harus sederhana, terangdan jelas.
2)      Bahan yang akan diterangkan dipersiapkan dan dikuasai terlebih dahulu.
3)      Pokok-pokok yang diterangkan harus disimpulkan.
4)      Dalam menjelaskan serta dengan contoh dan ilustrasi.
5)      Adakan pengecekan terhadap pemahaman siswa melalui pertanyaan-pertanyaan.[2]

2.   Keterampilan Bertanya
a.       Pengertian keterampilan bertanya
Bertanya merupakan suatu unsur yang selalu ada dalam proses komunikasi, termasuk dalam komunikasi pembelajaran. Keterampilan bertanya merupakan ucapan atau pertanyaan yang dilontarkan guru sebagai stimulus untuk memunculkan atau menumbuhkan jawaban(respon) dari peserta didik
b.      Tujuan keterampilan bertanya :
1)      Memotivasi peserta didik agar terlibat dalam interaksi belajar.
2)      Melatih kemampuan mengutarakan pendapat.
3)      Merangsang dan meningkatkan kemampuan berfikir peserta didik.
4)      Melatih peserta didik berfikir divergen.
5)      Mencapai tujuan belajar
3.      Keterampilan Menggunakan Variasi Stimulus
a.       Pengertian keterampilan menggunakan variasi
Keterampilan menggunakan variasi stimulus merupakan keterampilan guru dalam menggunakan bermacam kemampuan dalam mengajar untuk memberikan rangsangan kepada siswa agar suasana pembelajaran selalu menarik, sehingga siswa bergairah dan antusias dalam menerima pembelajaran dan aktivitas belajar mengajar dapat  berlangsung secara efektif.
b.      Tujuan penggunaan variasi dalam proses belajar mengajar
1)      menghilangkan kejemuan dalam mengikuti proses belajar
2)      mempertahankan kondisi optimal belajar
3)      meningkatkan perhatian dan motivasi peserta didik
4)      memudahkan pencapaian tujuan pengajaran.[3]
c.       Jenis-jenis variasi dalam mengajar
1)      variasi dalam penggunaan media
2)       variasi dalam gaya mengajar
3)      variasi dalam penggunaan metode
4)      variasi dalam pola interaksi yaitu gunakan pola interaksi multi arah[4]

Kemampuan mengajar guru terhadap siswa/peserta didik disekolah yaitu mampu memberikan mereka pelayanan agar mereka menjadi peserta didik yang mampu mencapai  tujuan  mereka masing-masing. Melalui bidang pendidikan guru mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, baik sosial, budaya maupun ekonomi. Peran seorang guru ialah polah tingkah laku tertentu yang merupakan ciri khas.
Kemampuan mengajar guru ialah berperan sebagai bimbingan,dimana guru/bimbingan adalah proses pemberian bantuan terhadap siswa utuk mencapai pemahaman dan pengarahan diri yang dibutuhkan. Guru harus menciptakan suasana yang terkesan didalam kelas dimana siswa/peserta didiknya bisa terkesan apa yang disampaikan oleh guru/bimbingannya. Giru yang baik adalah guru yang waspada secara professional.Guru juga harus memiliki seni dalam hubungan-hubungan manusiawi yang diperoleh dari pengamatan tentang bekerjanya psikologi.[5]
Harus menciptakan karakteristik yang disenangi oleh para siswa seperti guru yang demokratis, suka bekerja sama, baik hati, sabar, adil, konsisten, bersifat terbuka, menguasai bahan pengajaran, dan menaruh minat yang baik terhadap siswa.
Proses mengajar adalah proses komunikasi yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu kepenerima pesan.Pembelajaran dapat dilakukan dalam berbagai bentuk maupun cara. Seperti yang diungkapkan oleh Gagne (1985 ) bahwa pembelajaran yang efektif harus dilakukan dengan berbagai cara dan menggunakanberbagai macam media pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran, guru harus memiliki bentuk pembelajaran dan media yang digunakan sehingga maupun menciptakan proses pembelajaran yang harmonis.
Kemampuan mengajar seorang guru harus menerapkan starategi pembelajaran, keberhasilan guru menerapkan starategi pembelajaran sangat tergantung dari kemampuan guru menganalisis kondisi pembelajaran yang ada, seperti tujuan pembelajaran, karakteristik siswa, kendala sumber belajar, dan karakteristik bidang studi.
Dalam proses pembelajaran,guru harus menetapkan terlebih dahulu tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Secara teoritis tujuan pembelajaran dibagi atas tiga kategori yaitu:
1)      Tujuan pembelajaran ranah kognitif.
2)      Tujuan pembelajaran ranah efektif.
3)      Tujuan pembelajaran ranah psikomotorik.[6]
Dalam proses pengajaran guru harus tau karakteristik siswa, karakteristik siswa berhubungan dengan aspek-aspek yang melekat pada diri siswa, seperti motivasi, bakat, minat, kemampuan awal, gaya awal, gaya belajar, kepribadian, dan sebagainya.
Karakteristik siswa yang amat kompleks tersebut harus juga dijadikan pijakan dasar dalam menentukan strategi pembelajaran yang akan digunakan. Tanpa mempertimbangkan karakteristik siswa tersebut, maka penerapan   strategi pembelajaran tertentu  tidak bisa mencapai hasil belajar secara maksimal. Misalnya, siswa yang memiliki motivasi belajar yang rendah dengan siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi,tentu membutuhkan strategi yang berbeda dalam pembelajaran. Demikian pula siswa yang memiliki gaya belajar visual dan siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik, tentu tidak bisa disamakan dalam proses penerapan strategi pembelajaran. Oleh karena itu, seorang guru hendaknya betul-betul memahami karakteristik siswa yang mengikuti proses pembeljaran.
Adapun ayat yang berkaitan dengan skill pengajaran pada surah An-Nisa ayat 9 yang artinya:”dan hendaklah takut ( kepada Allah )orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah dibelakang mereka yang mereka kawatir terhadap kesejahteraannya. Oleh karena itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.




BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Keterampilan dasar mengajar  (teaching skills) adalah kemampuan atau keterampilan yang bersifat khusus yang harus dimiliki oleh guru, dosen, agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara efektif, efisien dan professional. Dengan demikian keterampilan dasar mengajar berkenaan dengan beberapa keterampilan atau kemampuan yang bersifat mendasar dan harus dikuasai oleh tenaga pengajar dalam melaksanakan tugas mengajarnya.Serta metode-metode belajar yang bisa membangkit siswa/peserta didik yang diajarkan.















DAFTAR PUSTAKA

Wena Made,2014  Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Jakarta, Bumi Aksara,
 Hamalik Oemar, 2012 psikologi belajar dan mengajar, Bandung, Sinar Baru Algensido,
Putra Sitiatava Rizema,2016 metode pengajaran, Yogyakarta, Diva Press.2016
Wadjdi Fareid, 2010 Praktik Mengajar,Jakarta, Raja Grafindo Persada,


[1] Ariefs Sadiman, Praktik Mengajar.(Raja Grafindo Persada : 2010)hl.21

[2]Sitiatava Rizema Putra,metode pengajaran, (Diva Press. 2016)hlm. 11
[3]Ibid,hl.11-12
[4]Ibid hl. 12
[5]Oemar Hamalik, psikologi belajar dan mengajar ( Sinar Baru Algensido: 2012)hl.33
[6]Made Wena,  Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, (Bumi Aksara 2014)hl.14

0 komentar:

Posting Komentar